Senin yang menyenangkan itu habis interval minum beras kencur & kunyit mbak Sri di GBK. Baru mau menyandarkan sepeda disambut, "Mbak terima kasih ya, teman-teman mbak hari Sabtu lalu minum jamu disini," kata mbak Sri. "Iya mbak Sri," jawab saya, "Teman-teman saya memang keren sekali!" :-)
Bangun pagi disambut langit kelabu. Cuaca yang sempurna untuk lari jauh! Lupa kalau saya tinggal di negara tropis. Matahari boleh sembunyi tapi humidity tetap mengikuti kemana saya lari. Ibu jari kaki kanan mulai berkeluh kesah di kilometer sembilan. Rasanya extra Vaseline Jelly untuk menghindari blister tadi pagi tidak ada hasilnya. Berhenti di mini market hanya untuk menyesali diri tidak bawa uang cukup untuk beli satu pak plester. Ibu jari langsung mengumpat ketika saya paksa lari lagi. Tiga ratus meter kemudian ada warung pinggir jalan. Hore! Bapak pemilik warung punya plester dan boleh beli hanya dua buah seharga dua ribu rupiah! Masih ada sisa uang untuk menghadiahi diri sendiri sepotong pepaya seharga tiga ribu rupiah karena berhasil menyelesaikan target 18K. Yay! Tepuk tangan untuk warung & pedagang kaki lima!
One fine morning in a traffic jam. Feeling rather meh when I saw a couple just got off their motorcycle. A young lady and a guy. Probably mid twenty-ish. She took his hand and put it on her forehead. Then he gently and lovingly stroke her very pregnant belly for merely five seconds or so. You should've seen her beaming face.
