Monday, April 24, 2017

Theory of Relativity

Waktu beberapa minggu yang lalu saya lari ke kali Muli semua orang yang saya sapa dan bertanya, "Kali Muli masih jauh kah?" menjawab, "Ah sudah dekat, di bawah saja itu!" Untuk orang Eragayam jalan kaki 5 kilo naik turun tanjakan pegunungan itu dekat saja. 


Sunday, April 2, 2017

Bapa

Sabtu siang yang mendung. Lagi lari di tengah hutan dan jalan setapak yang sempit dan sepi menuju kali Muli bertemu seorang bapa (baca: laki-laki) yang membawa parang dan senapan laras panjang. Hampir enam bulan tinggal di Eragayam melihat laki-laki kecil, muda dan tua membawa parang sudah biasa. Tapi ini senapan. Sedikit was was. Langsung memperkenalkan diri, "Saya ibu guru Ob Anggen, sekolah bahasa Inggris," berharap titel guru bisa menyelamatkan hidup saya. Bapa heran bukan main saya lari seorang diri dari sekolah sampai kali Muli hanya karena ingin melihat kali Muli saja. Jarak dari sekolah ke kali Mui kurang lebih 7km. Rasanya dia tidak percaya karena ia tidak juga beranjak pergi malah mengikuti saya. "Jangan turun, air deras, tidak bisa menyeberang," katanya berulang-ulang. Ketika saya tidak mengindahkan nasihatnya ia bertanya, "Bu guru mau kemana? Bapa (baca:suami) ada pukul kah?" tanyanya kuatir. Saya hampir tersedak menahan tawa. Apparently wanita lari sendirian ke kali Muli di Eragayam berarti ada masalah dirumah. Bapa itu menunggu saya mengambil foto kali Muli. Dengan sabar ia menjawab pertanyaan saya karena saya heran melihat lebar kali yang begitu besar tapi aliran airnya hanya kira-kira 1/7 bagian saja, sisanya kering penuh batu dan pasir. Apa lagi waktu diceritakan bahwa aliran sungai bisa berpindah-pindah. Sebenarnya masih ingin berlama-lama disitu sambil menghayal betapa kerennya foto di bagian kali yang kering. Tapi Bapa itu tidak mau meninggalkan saya. Mungkin dia kuatir saya akan mengahiri hidup saya di kali Muli karena dipukuli suami di rumah. LOL. Ahirnya pulang ditemani bapa yang baik hati sampai di pertigaan puskesamas. Sepanjang jalan ia bercerita banyak tentang hutan Papua dan kekayaannya. I love Eragayam!